Aku melihatmu dari kejauhan
Murung seperti tak bertuan
Aku melihatmu dalam bayang mimpi
Mimpi yang kian terasa menggerogoti
Kemana hei mata hati?
Kala mata raga kini yang menjadi pengarah
Kemana pula perginya matahari?
Ketika kebohongan telah tampak dari kelopak matamu yang lebam
Aku tahu kau mencaci maki
Pada guratan tawa dan semburat mendung wajahmu
Aku tahu kau lebih dari tersiksa
Oleh bekas luka yang dengan obat luka tak mampu hilang bekasnya
Dan kini......
Kau biarkan semua jatuh tanpa gaya
Kau biarkan semua hilang tanpa makna
Apakah kau yakin, duhai bintang pujaan hati
Padahal jika kau lihat dengan teliti
Mungkin mata hati dan matahari tetap jujur pada dirinya sendiri
Dirinya yang lama terlupakan atau sengaja dilupakan
Padamu aku berharap sebuah janji
Bahwa kita akan bertemu pada ruang-ruang dalam lubuk hati
Nanti.....
#SajakMalam - Tanpa Makna
Wegit Triantoro, 6 Mei 2014
No comments:
Post a Comment